cara menanam cabai rawit 100% berhasil dan berbuah lebat


      Cabai rawit adalah tanaman cabai yang sangat digemari diindonesia. selain buahnya yang lebih pedas dari cabai merah dan cabai keriting, cabai rawit juga dikenal dengan tanaman yang tahan terhadap hama. selain tahan terhadap hama cabai rawit juga harganya selalu stabil tidak seperti jenis cabai lainnya.
      Cabai rawit yang pertama kali terkenal diindonesia adalah cabai rawit hijau. cabai rawit hijau sering kita jumpai dipara pedagang terutama pedagang gorengan sebagai tambahan untuk memberikan rasa pedas pada gorengannya. rasa pedas yang dimiliki cabai rawit hijau cenderung standar sehingga banyak digunakan oleh masyarakat diindonesia untuk dijadikan sambal.
      Mambudidayakan cabai rawit hijau akan memiliki banyak keuntungan diantaranya buahnya banyak , tanaman tahan terhadap hama serta harga jual juga cenderung stabil. jika cabai rawit dirawat dengan baik maka akan bisa memanen cabai tersebut hingga berkali-kali. lalu bagaimana cara agar membuat cabai rawit berbuah lebat dan dapat ditanam hingga berkali-kali? berikut ini adalah langkah-langkahnya.

1. Pemilihan benih cabai rawit hijau


     Untuk pemilihan benih biasanya ada 2 cara, cara yang pertama adalah dengan membeli bibit cabai rawit hijau hibrida yang ada ditoko pertanian sedangkan cara yang kedua adalah dengan cara memanen cabai rawit yang kualitasnya bagus dari kebun sendiri kemudian dijemur dan diambil bijinya.

jika memilih cabai yang diambil dari kebun maka gunakan cabai yang kualitasnya bagus, dangan tingkat kematangan 90-100% serta buah cabe yang terbaik untuk dijadikan bibit adalah buah cabai yang dihasilkan dari panen ke 3 dan ke 4
     
     kemudian jika sudah didapatkan bibit benih cabai rawit hijau maka lakukan perendaman pada benih cabai rawit hijau untuk memisahkan benih yang bagus dan benih yang jelek. benih yang bagus adalah benih yang jika direndam akan tenggelam sedangkan benih yang jelek adalah benih yang jika direndam mengambang. benih yang mengambang dibuang dan pilihlah benih yang tenggelam.

2. Penyemaian cabai rawit hijau


      Setelah dilakukan pemilihan benih dengan cara merendam dan mengambil benih yang tenggelamnya saja maka langkah selanjutnya adalah penyemaian. penyemaian pada benih cabai rawit dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan menggunakan polybag dan juga dengan sistem tebar pada bedengan. 
       Penyemaian cabai rawit hijau terbilang cukup mudah yaitu benih yang didapat dari hasil seleksi direndam dengan air hangat selama 2 - 4 menit. kemudian semai dengan polybag ataupun dengan bedengan.
  Cara semai cabai rawit hijau dengan polybag adalah sebagai berikut:
  • Siapkan media semai untuk cabai rawit hijau (baca: cara membuat media semai).
  • Sediakan polibag dengan ukuran 6x8cm kemudian lubagi bagian bawahnya untuk drainase.
  • Isi polybag dengan media semai yang telah disediakan.
  • Susun polybag kemudian basahi dengan air setelah terisi media semai.
  • Masukan benih cabai rawit hijau hasil rendaman kedalam polybag dengan ketentuan 1 polybag berisi 1 benih/biji cabai rawit hijau kemudian tutup benih dengan tanah tipis saja.
  • Setelah semua polybag terisi benih cabai rawit hijau maka siram polybag dengan air.
  • Tunggu sampai 7 hari maka benih cabai rawit keriting akan tumbuh serentak

  Cara semai cabai rawit hijau dengan bedeng adalah sebagai beriktu :
  • Buat bedengan sesuai dengan kebutuhan dengan media semai yang sudah disiapkan.
  • Siram bedengan dengan air secukupnya, jangan terlalu becek nanti benih tidak tumbuh alias membusuk.
  • Buat larik dengan kisaran jarak antar larik 3 cm supaya benih/biji cabai rawit hijau tidak berhimpitan.
  • Letakan benih yang sudah direndam kedalam larik yang sudah dibuat kemudian urug dengan tanah.
  • Tunggu sampai 7 hari maka benih cabai rawit hijau akan tumbuh serentak.

kekurangan dari semai bedeng adalah ketika akan melakukan pindah tanam ke lahan, akar tanamahn sering putus atau patah. 


3. Pengolahan Lahan untuk media tanam cabai rawit hijau



     Pengolahan Lahan untuk pertama kali dilakukan adalah membersihkan lahan dari rumput atau gulma dari sisa-sisa tanaman sebelumnya. selanjutnya lakukan penggemburan tanah karena tanaman cabai akan tumbuh sangat baik pada kondisi tanah yang gembur. kemudian buatlah bedengan dengan lebar 90 -110 cm dengan tinggi sesuai dengan kondisi disekitarnya dan jarak antar bedengan sekitar 60-70cm. 
    Ketika bedengan telah selesai di buat, selanjutnya adalah menaburkan pupuk ke bedengan. pupuk dasar yang digunakan untuk tanaman cabai rawit hijau diantaranya adalah pupuk kandang, TSP, ZA dan KCL serta taburkan dolomit jika PH tanah dikisaran 6.5. pupuk dasar ini ditaburkan 10-15 hari sebelum masa pemindahan bibit dari semai kemudian tutup dengan mulsa plastik. beri lubang pada mulsa plastik untuk media tanam dengan jarak 70 x 60cm.

4. Pindah lahan Cabai rawit hijau dari tempat penyemaian


      Pemindahan tanaman Cabai rawit hijau dilakukan jika tanaman dari semai memiliki daun lebih dari 4 lembar atau pada usia 25 -30 hari setelah masa semai. Tanaman cabai rawit hijau yang sehat memiliki daun yang berwarna hijau dan batang vigor yang kuat.

Penanaman sebaiknya dilakukan pada sore hari saat panas terik matahari tidak terlalu panas.

     Setelah penanaman sebaiknya lakukan penyiraman agar tanaman tidak  layu. penanaman pada musim hujan sebaiknya diberikan jarak sekitar 80 x 60 cm sedangkan pada musim kemarau diberikan jarak sekitar 70 x 60cm.

Jarak tanam pada musim hujan sebaiknya jangan terlalu rapat karena dapat menyebabkan terlalu lembab pada tanah hal ini dapat menyebabkan tanaman cepat terserang penyakit cendawan.

      Pemasangan ajir dilakukan setelah selesai dilakukan penanaman dan penuyiraman ke lahan. kemudian tanaman cabai diikat ke ajir menggunakan tali, ajir dibuat dari kayu atau bambu. pemberian ajir pada tanaman cabai diberi jarak sekitar 5cm dari tanaman.

5. Pemeliharaan dan Perawatan cabai rawit hijau



      Setelah dilakukan penanaman ke lahan, dalam jangka waktu 2 minggu tanaman harus selalu diperiksa apakah ada yang mati atau rusak. jika ada yang rusak maka lakukan penyulaman untuk mengganti tanaman yang rusak tersebut. kemudian periksa juga sekitar tanaman apakah ada gulma atau rumput yang mengganggu. jika ada segera bersihkan supaya tanaman cabai pertumbuhannya tidak terganggu.
      Penyiraman pada tanaman cabai rawit hijau dapat dilakukan dengan 2 cara yaitu dengan cara kocoran ataupun merendam bedengan. frekuensi penyiraman dilakukan dengan cara menyesuaikan kondisi dan kebutuhan dari tanaman. jika cuaca sedang kemarau maka lakukan penyiraman sesering mungkin.
      Pemupukan dilakukan jika tanaman cabai rawit hijau berusia 2 minggu setelah masa tanam. pemupukan selanjutnya dilakukan setiap 1 minggu sekali. pemupukan dilakukan dengan menyesuaikan kebutuhan tanaman.

kekurangan pupuk ditandai dengan menguningnya warna daun dan tanaman cabai rawit hijau menjadi kerdil.

6. Pemanenan cabai rawit hijau

      Cabai rawit hijau bisa dilakukan pemanenan pada usia 80 - 90 hari dari masa tanam. Pemanenan dapat dilakukan pada pagi hari setelah embun mengering. Cabai rawit hijau bisa dipanen setiap 1 minggu sekali. jika budidaya dilakukan secara benar, cabai rawit bisa berproduksi sampai 2 - 3 tahun.
      Biasanya Cabai rawit hijau dipanen saat buah sudah berwarna keungu-unguan biasanya untuk memenuhi permintaan pasar akan cabai rawit merah. Sedangkan untuk yang panen warna hijau ketika buah cabai rawit berwarna hijau tua, biasanya pemanenan yang berwarna hijau diperuntukan untuk permintaan pasar cabai rawit hijau.

demikian artikel ini dibuat, semoga bermanfaat.


Posting Komentar

0 Komentar